﷽
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
“Self Reminder”
self reminder via: https://www.hipwee.com
Tahu nggak sih apa yang bikin kita terus maju dalam mengoptimalkan kapasitas dan potensi diri kita? Yup, benar jawabannya adalah “kritikan”. Setiap kita pasti sudah pernah merasakan kritik dan teguran. Entah itu kritik yang membangun atau bahkan yang menjatuhkan. Ada orang yang mudah menerima kritik dengan senyum dan berlapang dada, ada orang yang jika di beri kritik justru marah dan kecewa malah balik membenci dan tidak suka pada orang yang memberi kritik.
Inilah hidup, inilah proses. Setiap kita diharapkan selalu menghargai proses dalam pencapaian visi, karena proses dapat mempengaruhi dan membentuk karakter serta mental yang menentukan hasil akhir. Positifnya, bila kita ingin naik ke titian anak tangga selanjutnya untuk level yang lebih baik, kita harus menjadikan kritik sebagai cambuk dan pecut agar mental semakin tangguh dan gigih meraih hasil yang baik.
Tenang saja, banyak orang yang mendukung kita bila kita punya niat baik. Bilapun ada segelintir orang yang tidak menyukai kita, anggap saja mereka adalah petugas pemerhati yang ditugaskan Allah agar kita tetap mawas diri dan bersyukur, untuk mengingatkan bahwa ketika kita berada diatas harus tetap melihat tanah tempat kita berpijak. Mereka yang mengingatkan kita untuk tetap tidak lupa diri kita ini siapa. Tutup telinga untuk cibiran jelek, lebarkan hati dan ambil nilai positif dari setiap kritikan mereka.
Ada pesan baik yang disampaikan sahabat saya saat saya saat masa-masa liqo dulu, hal ini yang saya selalu ingat dari dia : "Menegur jangan sampai menghina, mendidik jangan sampai memaki, meminta jangan sampai memaksa, memberi jangan sampai mengungkit".
Bicara tentang prinsip, integritas dan harga diri, saya punya standar dan takaran sendiri. Saya tidak malu menjadi orang idealis atau diejek “miskin materi”. Saya hanya akan mengabaikan omongan miring nggak penting yang nggak mutu seperti itu. Paling hanya akan saya tanggapi dengan senyuman. Iya, senyuman dan anggukan untuk meyakinkan orang tersebut bahwa saya tidak marah dengan ucapannya. Nilainya seperti ini : Orang tua saya mengajarkan integritas dan harga diri, sebisa mungkin menjaga nama baik. Mereka membentuk saya menjadi pribadi yang tidak mau kalah dalam artian tidak cepat menyerah, positif thinking dan membentuk saya untuk mandiri dan berwawasan luas dan mencoba tenang....
Tentang idealis, itu yang membedakan saya dengan orang-orang dunia yang seringkali plintat-plintut dan cenderung mengikuti buaian sepoi angin yang salah. Saya memilih on the track. berdiri dan menapakkan kaki di jalan ini yang bertujuan untuk selalu memberi manfaat dan ikhlas . Next tentang kesuksesan, saya percaya kesuksesan ada ditangan Allah,, Absolutely yes!!!...
Seorang yang berpendidikan tentu punya pola pikir dan daya juang atau survive hidup yang baik pula. Untuk mereka yang suka memandang sebelah mata potensi dan bakat seseorang mereka sih saya anggap orang-orang yang takut terdepak eksistensinya, takut tersaingi, takut disikut dan didepak posisinya.
Positifnya, jadikan ucapan mereka sebagai cambuk untuk meningkatkan kapasitas dan potensi diri lebih maksimal lagi. kita tidak pernah tahu masa depan kita seperti apa. Kita yang memilih dan melakoninya. Allah yang merencanakan dan menggenapi janji-Nya. tetaplah bersyukur. Whatever they say, stay be a good person! Hargai dirimu sendiri, karena kita bernilai di mata Allah SWT....
Hati-hati melemparkan kritik, dan positiflah untuk sebuah kritik! Karena kita sama-sama hidup untuk saling membangun dan memperbaiki diri agar menjadi pribadi yang lebih baik lagi.,,.!
Tidak pernah ada yang sia-sia bila kita berusaha dan melakukan segala sesuatu dengan sepenuh hati. Karena proses, membuat kita tangguh. "suatu masalah itu hal biasa, jatuh itu belajar, berdiri setelah jatuh itu membuat kita lebih kuat."
Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka (kecurigaan), Karena sesungguhnya prasangka itu dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang. [Q.S. Al-Hujarat:12]
Dari ayat di atas ada 3 (tiga) perbuatan yang harus dihindari oleh orang-orang yang beriman. Ketiga hal tersebut adalah :
a. Berprasangka buruk
b. Mencari-cari kesalahan orang lain
c. Menggunjing orang lain
Ketiga hal tersebut merupakan satu kesatuan yaitu Bermula dari prasangka buruk (dari dalam hati), lalu berkembang menjadi tuduhan dusta, dilanjutkan dengan upaya mencari-cari kesalahan orang lain, kemudian diteruskan dengan tindakan (Action) seperti hujatan, cercaan dan makian.
Buruk sangka adalah dosa, karena ia adalah tuduhan yang tidak beralasan dan sangkaan buruk terhadap keluarga, kerabat, dan orang lain tidak pada tempatnya, sebab sebagian dari prasangka itu adalah murni perbuatan dosa dan bisa memutuskan silaturahmi di antara dua orang yang berbaik.
Semoga bermanfaat ^_^
Jazakumullahu katsiran yang sudah mengunjungi dan membaca ^0^